Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD

Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD
Pembelajaran tematik dalam penerapannya terbukti masih mengalami banyak hambatan.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa, dan lebih menekankan pada penerapan konsep belajar secara utuh tidak terpisah-pisah. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa dan menunjukkan adanya kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.

Penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar (SD) akan sangat membantu siswa, hal ini dapat dilihat dari tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pembelajaran terpadu ini menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta memberikan keuntungan bagi siswa.

Indah Lestari (2012) dalam artikelnya dikatakan bahwa kendala penerapan pembelajaran tematik yang dialami oleh guru dikarenakan guru belum memahami dengan baik tentang pembelajaran tematik, sehingga kemampuan untuk menerapkan model pembelajaran tematik terbatas.

Kendala lain yang ditemui oleh Karli (2012) adalah: (1) perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester; (2) tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali matematika dalam 1 semester; dan (3) menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema.

Kendala penerapan pembelajaran tematik yang diperoleh dari Sukandar yaitu: pertama masih terjadi selisih pendapat para Guru tentang pengertian, maksud dan tujuan Pembelajaran Tematik, kedua: terjadi kebingungan dan merasa repot dan berat para guru untuk menerapkan Pembelajaran.

Pendapat lain menurut Karli, Hilda (2012) mengatakan bahwa kendala Pembelajaran Tematik adalah sebagai berikut: (a) Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester; (b) Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali Matematika dalam 1 semester; dan (c) Menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema.

Beberapa cara mengatasi kendala Pembelajaran Tematik sebagai berikut: (a) Kerja Team Work dari para guru SD tiap jenjang untuk membuat perencanaan hingga pelaksanaan; (b) Para siswa diajak terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema, paling tidak 3 hari sebelumnya; dan (c) Menggunakan bahan ajar Tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan bahkan evaluasi.

Pembelajaran tematik dalam penerapannya terbukti masih mengalami banyak hambatan baik dari pihak guru maupun dari sarana dan prasarana. Maka dari itu beberapa saran bagi guru sebagai berikut.

  • Guru harus memahami betul konsep pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu sehingga penerapan pembelajaran tematik sesuai dengan tuntutan kurikulum.
  • Sarana dan prasarana yang meliputi media, alat peraga, sumber belajar harus dipenuhi atau dilengkapi di setiap jenjang pendidikan.
  • Perlu adanya pelatihan terhadap guru-guru cara menyusun RPP, menentukan alat peraga, maupun media yang tepat dengan tema yang telah dipilih dari mata pelajaran yang dipadukan.
  • Guru harus mampu melakukan pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Sumber http://www.sekolahdasar.net/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel