Jangan Kaget Dengan Perubahan ( Sebuah Motivasi kehidupan)
Sunday, April 8, 2018
Edit
Jangan Kaget Dengan Perubahan ( Sebuah Motivasi kehidupan)
Jangan terjebak dengan rutinitas sehari hari. Gambaran rutinitas sehari hari seorang guru, dapat kita bayangkan. Profesi ini memang sangat banyak peminatnya, dengan harapan penghasilan yang mapan dan jaminan pensiun menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Namun sebenarnya hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan mengapa mereka masuk dalam profesi guru. Kalau alasan seorang guru ingin menjadi guru dengan alasan penghasilan yang mapan dan jaminan pensiun, sangatlah mengenaskan. Karena alasan seperti itu berorientasi hanya pada keduniaan yang bersifat sementara dan akan rusak.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan , para guru dibebani dengan tuntutan administrasi yang cukup memberatkan dan menyita waktu, sehingga tugas yang sebenarnya yaitu mendidik dan membimbing siswa kurang maksimal dikarenakan pemenuhan tuntutan administrasi. Sederet administrasi yang cukup menyibukan guru sepperti: SKP, PTK,PTS, PKG, PKB, Publikasi Ilmiah, DUPAK, PAK di tambah dengan administrasi sekolah khususnya Sekolah Dasar yang tidak ada tenaga administrasi Tata Usaha (TU), kaitanya dengan DAPODIK, Inventaris Barang, LPJ BOS yang terkadang cukup rumit, serta administrasi lainnya.
Semua itu mau tidak mau memang akan sangat menyita waktu, tenaga, pikiran para guru untuk dapat mendidik siswa siswinya. Mereka tidak akan fokus dan serius dalam mendidik karena tuntutan administrasi tersebut. Tidakkah Pemerintah memikirkan hal itu?
Para Guru sebagai ujung tombak pendidikan anak bangsa, seharusnya mereka fokus dan serius dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Tapi sepertinya saat ini Mereka tidak dapat fokus dan serius, padahal saat ini keadaan anak anak dan remaja dari sisi karakter, akhlaq, sikap, tingkah laku, sangat memerlukan perhatian kita. Semua itu sangat memerlukan perhatian dan penanganan khusus oleh pihak pihak yang berkepentingan, baik Orang Tua, Masyarakat, Guru maupun Pemerintah.
Kondisi saat ini banyak seorang guru yang resah dan gelisah karena tuntutan administrasi tersebut ditambah tingginya tuntutan kinerja lainnya. Kondisi pekerjaan guru yang cenderung sudah mapan dan nyaman, ketika muncul regulasi yang menuntut perubahan maka jelas menjadikan satu goncangan. Mereka menerima fenomena tersebut dengan berbagai sikap, ada yang panik, khawatir, pasrah, dan ada yang cuek dan tetap santai.
Arus Perubahan
Sebenarnya perubahan merupakan merupakan hukum alam yang menjadi keniscayaan dari segala sisi kehidupan dan zaman.
Ada sebuah kisah inspiratif tentang pro dan kontra dari sebuah perubahan.
" Ayam Dan Elang"
Suatu ketika ayam dan elang terbang barsama. Mereka melihat suatu tempat yang indah dan menarik di di bawah. Mereka lalu turun di tempat tersebut dan didapatinya sebuah kandang kerbau. Di sana tersedia banyak makanan yang enak dan beragam sehingga tidak perlu susah susah untuk mencarinya. Ayam memutuskan untuk tinggal di tempat yang sangat indah dan nyaman tersebut. Sementara si Elang merasa bahwa tempat tersebut bukanlah tujuan akhir perjalanannya. Kemudian terbanglah si Elang menuju dan mencari kehidupan baru dan tempat baru.
Waktu terus berjalan dan ayam tumbuh semakin gemuk dan subur makmur. Sampai suatu saat sang pemilik kandang kerbau datang dan melihat ayam yang sangat subur, gemuk, Pemilik kandang sangat tertarik pada ayam tersebut dan menyembelihnya. Maka berakhirlah kehidupan ayam tersebut.
Menjadi alternatif pemikiran yang arif dan bijak, jika seorang guru mau bercermin pada keputusan sang elang, karena dunia pendidikan selalu bersanding dan beriringan dengan arus perubahan. Apalagi bila dikaitkan dengan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik dan pembimbing. Sudah selayaknya berusaha keras dan tidak mudah terlena dengan kenyamanan yang ada dan harus selalu siap dengan perubahan yang ada, sehingga selalu siap menghadapi tantangan.
Ada sederetan tugas dan kewajiban guru yang sangat mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa yang secara normatif membawa orientasi pendidikan tidak hanya berbasis teori tetapi realistis dan cermat dalam memprediksi masa depan. Guna memenuhi kondisi dan realistis tersebut mutlak diperlukan keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan berwawasan keunggulan.
Di sisi lain guru dituntut tetap menjadi fasilitator, motivator, pemacu, figur dan tauladan, perekayasa, pemberi inspiratif bagi anak didiknya.
guru ideal pada zaman modern ini dituntut untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pembelajaran (merencanaka, melaksanakan, dan evaluasi).
Waktu terus berjalan, bahkan seperti berlari, zaman pun berganti. Maka dunia pendidikan harus bisa mengimbanginya dan tudak boleh ketinggalan, begitu pula gurunya, tidak boleh stagnan dan berjalan ditempat apalagi berhenti. Sebagai pelaku utama, sebagai ujung tombak dalam mencerdaskan generasi penerus harus terus berinovasi merupakan suatu jalan dan jawaban. Tatkala disuguhkan suatu realita di depan mata, mengenai relita yang ada sekarang terutama berkaitan dengan karakter dan akhlaq generasi muda, maka kesadaran terhadap tugas dan kewajiban menjadi motivasi intern yang sangat kuat dalam menghadapi dan menembus hambatan dan rintangan yang menghadang.
Sikap guru bijak selalu mengedepankan keterbukaan terhadap perubahan yang ada. Pada prinsipnya sanggup untuk menerima perubahan, menyerapnya dan melaksanakan suatu pembaharuan serta menciptakan inovasi inovasi yang menunjang terhadap perubahan yang ada. Dengan kata lain guru yang profesional, sportif adalah guru yang dapat menerima perubahan dan tidak kaget dengan perubahan. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
Jangan terjebak dengan rutinitas sehari hari. Gambaran rutinitas sehari hari seorang guru, dapat kita bayangkan. Profesi ini memang sangat banyak peminatnya, dengan harapan penghasilan yang mapan dan jaminan pensiun menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Namun sebenarnya hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan mengapa mereka masuk dalam profesi guru. Kalau alasan seorang guru ingin menjadi guru dengan alasan penghasilan yang mapan dan jaminan pensiun, sangatlah mengenaskan. Karena alasan seperti itu berorientasi hanya pada keduniaan yang bersifat sementara dan akan rusak.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan , para guru dibebani dengan tuntutan administrasi yang cukup memberatkan dan menyita waktu, sehingga tugas yang sebenarnya yaitu mendidik dan membimbing siswa kurang maksimal dikarenakan pemenuhan tuntutan administrasi. Sederet administrasi yang cukup menyibukan guru sepperti: SKP, PTK,PTS, PKG, PKB, Publikasi Ilmiah, DUPAK, PAK di tambah dengan administrasi sekolah khususnya Sekolah Dasar yang tidak ada tenaga administrasi Tata Usaha (TU), kaitanya dengan DAPODIK, Inventaris Barang, LPJ BOS yang terkadang cukup rumit, serta administrasi lainnya.
Semua itu mau tidak mau memang akan sangat menyita waktu, tenaga, pikiran para guru untuk dapat mendidik siswa siswinya. Mereka tidak akan fokus dan serius dalam mendidik karena tuntutan administrasi tersebut. Tidakkah Pemerintah memikirkan hal itu?
Para Guru sebagai ujung tombak pendidikan anak bangsa, seharusnya mereka fokus dan serius dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Tapi sepertinya saat ini Mereka tidak dapat fokus dan serius, padahal saat ini keadaan anak anak dan remaja dari sisi karakter, akhlaq, sikap, tingkah laku, sangat memerlukan perhatian kita. Semua itu sangat memerlukan perhatian dan penanganan khusus oleh pihak pihak yang berkepentingan, baik Orang Tua, Masyarakat, Guru maupun Pemerintah.
Kondisi saat ini banyak seorang guru yang resah dan gelisah karena tuntutan administrasi tersebut ditambah tingginya tuntutan kinerja lainnya. Kondisi pekerjaan guru yang cenderung sudah mapan dan nyaman, ketika muncul regulasi yang menuntut perubahan maka jelas menjadikan satu goncangan. Mereka menerima fenomena tersebut dengan berbagai sikap, ada yang panik, khawatir, pasrah, dan ada yang cuek dan tetap santai.
Arus Perubahan
Sebenarnya perubahan merupakan merupakan hukum alam yang menjadi keniscayaan dari segala sisi kehidupan dan zaman.
Ada sebuah kisah inspiratif tentang pro dan kontra dari sebuah perubahan.
" Ayam Dan Elang"
Suatu ketika ayam dan elang terbang barsama. Mereka melihat suatu tempat yang indah dan menarik di di bawah. Mereka lalu turun di tempat tersebut dan didapatinya sebuah kandang kerbau. Di sana tersedia banyak makanan yang enak dan beragam sehingga tidak perlu susah susah untuk mencarinya. Ayam memutuskan untuk tinggal di tempat yang sangat indah dan nyaman tersebut. Sementara si Elang merasa bahwa tempat tersebut bukanlah tujuan akhir perjalanannya. Kemudian terbanglah si Elang menuju dan mencari kehidupan baru dan tempat baru.
Waktu terus berjalan dan ayam tumbuh semakin gemuk dan subur makmur. Sampai suatu saat sang pemilik kandang kerbau datang dan melihat ayam yang sangat subur, gemuk, Pemilik kandang sangat tertarik pada ayam tersebut dan menyembelihnya. Maka berakhirlah kehidupan ayam tersebut.
Menjadi alternatif pemikiran yang arif dan bijak, jika seorang guru mau bercermin pada keputusan sang elang, karena dunia pendidikan selalu bersanding dan beriringan dengan arus perubahan. Apalagi bila dikaitkan dengan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik dan pembimbing. Sudah selayaknya berusaha keras dan tidak mudah terlena dengan kenyamanan yang ada dan harus selalu siap dengan perubahan yang ada, sehingga selalu siap menghadapi tantangan.
Ada sederetan tugas dan kewajiban guru yang sangat mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa yang secara normatif membawa orientasi pendidikan tidak hanya berbasis teori tetapi realistis dan cermat dalam memprediksi masa depan. Guna memenuhi kondisi dan realistis tersebut mutlak diperlukan keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan berwawasan keunggulan.
Di sisi lain guru dituntut tetap menjadi fasilitator, motivator, pemacu, figur dan tauladan, perekayasa, pemberi inspiratif bagi anak didiknya.
guru ideal pada zaman modern ini dituntut untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pembelajaran (merencanaka, melaksanakan, dan evaluasi).
Waktu terus berjalan, bahkan seperti berlari, zaman pun berganti. Maka dunia pendidikan harus bisa mengimbanginya dan tudak boleh ketinggalan, begitu pula gurunya, tidak boleh stagnan dan berjalan ditempat apalagi berhenti. Sebagai pelaku utama, sebagai ujung tombak dalam mencerdaskan generasi penerus harus terus berinovasi merupakan suatu jalan dan jawaban. Tatkala disuguhkan suatu realita di depan mata, mengenai relita yang ada sekarang terutama berkaitan dengan karakter dan akhlaq generasi muda, maka kesadaran terhadap tugas dan kewajiban menjadi motivasi intern yang sangat kuat dalam menghadapi dan menembus hambatan dan rintangan yang menghadang.
Sikap guru bijak selalu mengedepankan keterbukaan terhadap perubahan yang ada. Pada prinsipnya sanggup untuk menerima perubahan, menyerapnya dan melaksanakan suatu pembaharuan serta menciptakan inovasi inovasi yang menunjang terhadap perubahan yang ada. Dengan kata lain guru yang profesional, sportif adalah guru yang dapat menerima perubahan dan tidak kaget dengan perubahan. Sumber https://www.anekapendidikan.com/